Rabu, 07 September 2011

Variable Geometry Turbocharger

Perangkat Turbocharger saat ini seakan merupakan perangkat wajib pada setiap kendaraan bermesin diesel yang pada umumnya sudah tidak kalah dengan kendaraan bermesin bensin. Perangkat turbocharger ikut andil besar dalam menyumbang tenaga pada mesin diesel secara signifikan dan paling efektif. Terjadinya Force Induction yang dihembuskan dari rumah keong membuat tekanan kerja pada ruang bakar menjadi optimal sehingga mengakibatkan penambahan tenaga dan emisi gas buang juga bisa ditekan.




Seperti yang kita ketahui bahwa Turbochager adalah sebuah perangkat yang membantu memampatkan udara pada intake (Force Induction). Memanfaatkan aliran gas buang kendaraan untuk memutar Turbin yang kemudian gaya putaran tersebut disalurkan melalui poros kepada kompressor sehingga kompressor memampatkan udara dan menyalurkannya kedalam intake sehingga udara yg masuk kedalam intake adalah udara bertekanan.





Namun penggunaan turbocharger masih ada kelemahan yaitu pada umumnya terjadi turbo lag karena turbo hanya akan mulai bekerja pada RPM tertentu karena kurangnya hembusan dari gas buang untuk memutar turbin turbocharger. Nah untuk mengurangi gejala turbo lag ini sekarang Turbocharger menggunakan beberapa bilah bilah yang sudutnya dapat diatur berdasarkan putaran mesin dan bilah bilah ini diatur oleh sebuah actuator.  Simplenya cara kerjanya adalah pada RPM rendah bilah akan membentuk sudut tertentu sehingga dapat berputar pada hembusan yang pelan dan pada saat putaran tinggi sudut bilah akan bergerak menutup. 

 

 

VGT sudah digunakan pada akhir tahun 1980an tetapi baru booming sekarang. Sebutan lain dari VGT (variable geometri turbine) adalah VVT (Variable Vanes Turbocharger), VNT (Variable Nozzle Turbocharger) tergantung dari produsen pembuat turbocharger maupun si pembuat mesin.

Masalah VGT cukup rumit yaitu mengenai suhu gas buang yang tinggi. Untuk mesin Bensin gas buangnya berkisar antara suhu 950 Celcius sedangkan diesel 700-800 celcius. Agar tahan pada suhu tinggi yang dihadapi VGT bukan hanya masalah material tetapi juga adalah desain dari baling balin turbin oleh karena itu mesin bensin tidak banyak yg menggunakan VGT. Karena saat ini mesin bensin rata rata memiliki kompresi tinggi sehingga gas buang bisa mencapai 1000 celcius lebih maka VGT merupakan pasangan yang sangat serasi dengan mesin Diesel