Varian baru dari pabrikan Suzuki kembali hadir dengan V-Strom 250...
V-Strom 250 dipersenjatai dengan mesin 248cc parallel-twin yang diklaim memuntahkan tenaga sebesar 24.7 HP pada 8000 rpm dan torsi sebesar 17.3 ft.-lb. pada 6500 rpm,..
Optimisasi dilakukan disekitar intake valve untuk mengoptimalkan aliran udara sehingga menambah torsi medium range dan dituning untuk akselerasi maksimal diantara 13 dan 56 mph.
Pindah kesektor speedometer, dibekali dengan LCD yang menampilkan speedometer, tachomerer, odometer, dual trip meter, posisi gear, jarak berkendara, konsumsi bahan bakar rata rata dan penunjuk bahan bakar.
Akhirnya sosok Versys 250 hadir juga di ajang EICMA 2016 dengan tampang yang jauh berbeda dari yang ada dibayangan.
Ban depan menggunakan ring 19 dibungkus ban ukuran 100/90 sedangkan ban belakang menggunkan ring 17 dibalut ban ukuran 130/80. Infonya mengusung mesin yang sama dengan ninja 250 dengan sasis dan body yang baru.
Diperkirakan power berada dikisaran 38 Bhp dengan bobot 270 kg (estimasi)
Selain itu Versys 250 dibekali dengan Assist & Slipper Clutch dan pengereman ABS
Pindah kesisi tempat duduk terlihat sangat tegak dan nyaman ditambah handlebar yang cukup lebar dan windscreen khas motor adventure
Speedometernya sendiri menggunakan tachometer analog dengan 2 layar LCD yang menunjukkan indikator gigi digital, trip indikator dan indikator pemakaian bahan bakar.
Beralih ke sistem suspensi depan menganut long travel telescopic fork 41mm dan belakang menganut unitrak monoshok
Turbonique adalah sebuah perusahaan otomotif pada tahun 50an yang berhasil membuat heboh dunia otomotif dengan mengeluarkan performance part unik dan powerfull pada tahun 60an, salah satunya adalah Turbonique Drag Axle.
Drag Axle sendiri sebenarnya adalah sistem turbin bertenaga Thermolene yang dipasang pada differensial menggunakan kopling Sprag.
Tidak seperti mesin jet yang menghasilkan gerak dari dorongan udara jet, power sebesar 1300 HP dari Drag Axle disalurkan melalui differensial keroda belakang bahkan mampu burnout sejauh 1/4 mil menggunakan ban slick pada dragway.
Drag Axle sendiri bisa diaktifkan dan dinonaktifkan menggunakan tombol, penggunaan Drag Axle sendiri memperpanjang umur mesin namun memiliki harga yang mahal dan tidak ekonomis.
Siapa yang tidak tahu dengan material Aluminium, banyak dijumpai pada berbagai bentuk dan fungsi yang beragam namun material carbon fiber memberikan solusi terbaik daripada aluminium
Carbon fiber sendiri digunakan banyak industri baik aviation, racing, equipment dll.
Ada 9 Hal penting yang bisa dianalisa
1. Stiffness and strength of material yang berhubungan dengan berat
Analysis of aluminium, steel and two-direction carbon fiber regarding stiffness against weight and strength against weight:
Aluminium
Steel
Two-direction
carbon fiber –
common modulus
Two-direction
carbon fiber –
improved modulus
Two-direction
carbon fiber –
highest modulus
Stiffness against weight
(Specific Modulus)
Unit: 10 6 m2s-2
26
25
56
83
120
Resistance to damage
(Specific Strength)
Unit kN·m/kg
214
254
392
211
126
Analysis of aluminium, steel and one -direction carbon fibre regarding stiffness against weight and strength against weight:
Aluminium
Steel
One -direction
carbon fiber –
common modulus
One -direction
carbon fiber –
improved modulus
One -direction
carbon fiber –
highest modulus
Stiffness against weight
(Specific Modulus)
Unit: 10 6 m2s-2
26
25
113
166
240
Resistance to damages
(Specific Strength)
Unit kN·m/kg
214
254
785
423
252
untuk menjelaskan tabel tersebut, bayangkan seseorang sedang membuat lembaran carbon fiber dengan ukuran 1m2 yang kuat dan ringan dengan berat maksimum 10 kg dan dia mempertimbangkan aluminium, baja dan carbon fiber Dengan batasan berat sebesar 10 kg, maka yang bisa dipilih:
lempengan baja setebal 1.5 mm
Lempengan aluminium setebal 4 mm
lempengan Carbon Fiber setebal 7 mm
Dari hal tersebut carbon fiber memiliki kelebihan seperti kekakuan yang baik pada density yang lebih rendah. Simpelnya ketebalan material meningkatkan kekakuan 2 kali lipat dan memberikan kelebihan bobot yang sangat ringan.
2. Stiffness and strength of material diketebalan yang sama
Stiffness and strength at the same wall thickness: for aluminium, steel and two-direction carbon fibre:
Komponen yang terbuat dari carbon fiber dengan ketebalan yang sama dengan aluminium memberikan kekakuan 31% lebih besar dari pada aluminium dan pada saat yang sama memberikan bobot yang 50% lebih ringan dan menghasilkan kekuatan 60% lebih besar.
3. Weight / density of material
Carbon Fiber memiliki densitas 2 kali lebih rendah daripada aluminium dan 5 kali lebih rendah dari baja. Hasilnya adalah pada komponen yang memiliki dimensi yang sama maka carbon fiber akan mengurangi berat sampai 50% dari aluminium
Anggap aja ada sembuah lempengan dengan ukuran tebal 6mm dan luas 1m2, maka satu meter persegi lempengan karbon fiber setebal 6mm sebanding dengan:
47.1 kg lembaran baja
16.2 kg lembaran aluminium
8.7 kg lembaran carbon fiber
4. Machining / cutting
Dengan densitas yang rendah maka carbon fiber bisa dengan mudah dibentuk baik dengan cnc maupun mesin perkakas manual
5. Thermal expansion
Ekspansi Thermal dapat merubah dimensi material, pada aplikasinya carbon fiber menunjukkan ekspansi panas mendekati nol. Carbon fiber adalah material dengan ekspansi panas 6 kali lebih rendah daripada aluminium dan 3 kali lebih rendah dari baja
Material
Heat expansion
Aluminium
13
Steel
7
Glass fibre– epoxy composite
7-8
Kevlar/aramid – epoxy composite
3
Carbon fibre– epoxy composite
2
6. Heat conduction
Material komposit seperti carbon fiber adalah material yang memiliki konduksivitas panas 40 kali lebih rendah daripada alumunium dan 10 kali lebih rendah daripada baja. Jadi bisa diasumsikan bahwa carbon fiber adalah isulator yang baik
Material
Heat conduction
Carbon fiber– epoxy composite
5-7
Steel
50
Aluminium
210
7. Resistance to temperature
komposit carbon fiber epoxy mampu bertahan dari panas dari 70C - 100C. Namun jika dibutuhkan untuk suhu lebih dari 100C maka carbon fiber disesuaikan dengan pengerasan pada suhu 150C yang memungkinkan kenaikan ketahanan pada suhu 200C. Metode pembuatan carbon disesuaikan dengan suhu
8. Long term performance
Untuk penggunaaan konstruksi, carbon fiber dibuat dengan metode vacum (resin infusion) yang memastikan umur pemakaian menjadi panjang. Carbon fiber memiliki ketahanan terhadap korosi namun kurang tahan terhadap sinar radiasi UV, biasanya untuk melindungi dari sinar UV maka dilapisi dengan top coat
9. Production implementation
Dari semua hal tersebut carbon fiber ternyata tidak dipakai secara luas seperti aluminium, jawabannya adalah harga yang mahal daripada aluminium
Pecinta Scooter kembali dibuat panas karena kemunculan sosok Scooter tambun XMAX 250 yang berseliweran saat test ride, dan pada akhirnya benar benar menunjukkan jati dirinya diajang IMoS 2016.
Yamaha Aerox akhirnya resmi mengaspal diIndonesia pada Indonesia Motorcycle Show (IMoS) 2016 di Jakarta Convention Center (JCC).
Yamaha Aerox hadir dengan mesin 155cc yang dilengkapi Variable Valve Actuation (VVA) dan Blue Core. Fitur Stop & Start System (SSS) disematkan yang berguna untuk mengurangi konsumsi bahan bakar saat motor sedang dalam keadaaan berhenti. Fitur lainnya yang dihadirkan adalah Smart Motor Generator (SMG) dan Smart Key System.
RANGKA
Tipe rangka: Underbone
Suspensi depan: Teleskopik
Suspensi belakang: Unit Swing
Tipe ban: Tubeless
Ban depan: 110/80-14M/C 53P
Ban belakang: 140/70-14M/C 62P
Rem depan: Disc brake
Rem belakang: Drum brake
MESIN
Tipe mesin: Liquid cooled 4-stroke, SOHC
Susunan silinder: Single cylinder
Diameter X Langkah: 58 x 58,7 mm
Perbandingan kompresi: 10,5 ± 0,4 : 1
Volume silinder: 155.1 cc
Daya maksimum: 11.0 kW / 8000 rpm
Torsi maksimum: 13.8 Nm / 6250 rpm
Sistem starter: Electric starter
Sistem pelumasan: Wet sump
Kapasitas oli mesin: Total = 1,00 L ; Berkala = 0,90 L
Sistem bahan bakar: Fuel Injection
Tipe kopling: Dry, Centrifugal Automatic
Tipe transmisi: V-belt automatic
DIMENSI
P X L X T: 1990mm X 700mm X 1125mm
Jarak sumbu roda: 1350mm
Jarak terendah ke tanah: 142mm
Tinggi tempat duduk: 790mm
Berat isi: 116 kg (AEROX 155VVA – S Version) / 117 kg (AEROX 155VVA – R Version) / 118 kg (AEROX 155VVA)