Kamis, 26 Juli 2012

Desmodromic Valve

Kebetulan lagi asik-asik ngobrolin motor, eh malah nyerempet desmodromic... lagian juga jd inget sama temen yang sok tau sok pinter n bilang klo desmodromic pake spring (what? pake spring?)... padahal sudah dijelasin panjang lebar egh malah ngeyel... ya pintar boleh sih tapi klo sok pinter??
walah2.. jd curcol... langsung aja... biar sekalian menjelaskan kepada teman saya yang "pinter" itu...

Tahun 1950an Fabio Taglioni menciptakan sebuah katup desmodromic. Keandalan teknologi ini sudah terbukti dengan keberhasilan Ducati menjadi juara dunia ajang World Superbike (WSBK) sebanyak 17 kali. Ducati meraih gelar WSBK pada tahun 1990, 1991, 1992, 1994, 1995, 1996, 1998, 1999, 2001, 2003, 2004, dan 2006. Berbekal kesuksesan tersebut Ducati pun masuk ke ajang MotoGP pada 2003.



Pada valve spring konvensional saat kecepatan meningkat maka momentum yg terjadi melampaui kemampuan spring untuk kembali secara sempurna sebelum TMA yg dapat berakibat piston bercuman mesra dengan katup dan juga adalah Valve float yaitu katup tidak menutup dengan sempurna yang mengakibatkan kurangnya kompresi pada silinder. 



Oleh karena itu munculah sistem desmodromic. Desmodromic tidak bergantung pada spring tetapi mengikuti rocker arm dari masing masing katup.  Ada 2 buah rocker arm, 1 rocker arm normal bekerja membuka katup dan 1 rocker arm bekerja menutup katup dan keduanya digerakkan oleh 1 cam.Pasti kalau mendengar bunyi Ducati agak berisik.. ini akibat dari Desmodromic yang menghasilkan noise dari pergerakan ujung batang katup. Desmodromic juga mahal karena perlu perawatan lebih pendek akibat dari sistem yang terdiri dari part part yang sangat presisi.
Cam Desmodromic juga berbeda dgn mesin pada umumnya, desmo menggunakan perbandingan 1:1 sedangkan mesin 4 tak yang lain biasanya menggunakan perbandingan 1:2. Sistem Desmodromic juga membuat kondisi motormenjadi lebih irit daripada yang menggunakan Spring valve.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar