Automotive Aerodynamic 1 (Early Historical)

Perkembangan otomotif didunia terus berkembang seakan tidak ada akhirnya mulai dari awal terciptanya sebuah kendaraan untuk membantu kerja manusia. Perkembangan otomotif ini juga diteruskan dengan perkembangan sisi aerodinamika sebuah kendaraan, mulai dari pertama kali mobil tercipta sampai sekarang. sudah ratusan bahkan jutaan jenis kendaraan dengan berbagai model dan bentuk dan tentu saja bukan hanya naik secara penampilan tetapi juga apakah baik secara aerodinamika....

Perlu diketahui bahwa aerodinamika berpengaruh pada gaya drag dan mempengaruhi kecepatan dan kestabilan kendaraan pada kecepatan tinggi, tentunya bisa dilihat dengan sejumlah mobil yang menambahkan bodykit maupun spoiler pada tim tim balap maupun bentuk fairing sepeda motor balap yang berbeda beda dari tiap pabrikan.

pada dasarnya perlu diketahui prinsip dasar yaitu:

adanya sebuah aliran external yang melintasi bodi kendaraan menciptakan sebuah forces dan moments yang  berpengaruh besar terhadap vehicle’s performance dan directional stability.

 perlu diketahui juga bahwa ada beberapa gaya yang tejadi pada kendaraan yaitu drag, pitching moment, side force, rolling moment, yawing moment.

Flow separation terjadi pada the rear of the vehicle. Pada awalnya, the streamlines mengikuti kontur bodi kendaraan. Akhirnya, the air flow terseparasi di the rear edge of the roof – menghasilkan a large wake.

dari percobaan diwind tunnel memperlihatkan bahwa jarak antara streamlines dibagian depan (kap, bumper) mobil dibandingkan dengan jarak streamline dibagian atas mobil (atap mobill) mengindikasikan adanya lift. Lift ini mengurangi effective wheel loads dan menimbulkan pitching moments pada mobil. Tetapi lift dan pitching moment ini hanya sedikit mempengaruhi drag.

Dibawah kecepatan 100 km/h efek pitching moments kecil pada mobil bahkan dengan adanya cross wind. Secara natural aerodynamic drag dan juga other forces and moments meningkat seiring peningkatan kuadrat dari vehicle speed.

LIFT